Wednesday, August 15, 2012

Happy Birthday Carlos Pena


Carlos melirik jam tangannya untuk yang keseribu kali. Sudah hampir tiga jam dia menunggu di restoran tempat janjinya dengan Sammy. Tapi Sammy sama sekali belum datang. Well.. carlos tak keberatan kalau harus menunggu barang beberapa puluh menit. Dia maklum, wanita membutuhkan waktu ekstra untuk bersiap-siap. Tapi ini sudah tiga jam. Bahkan Santo pun akan protes.

Melirik sekali lagi, kemudian dia mendesah pasrah. Cukup sudah. Sammy tidak akan datang. Dia beranjak pergi setelah sebelumnya menaruh sejumlah dollar di meja, membayar minuman yang bahkan tak disentuhnya. Hati Carlos hancur. Mungkin Sammy memang sudah tak mencintainya lagi. Mungkin selama ini dia hanya kasihan pada Carlos, makanya dia mau menerima dirinya kembali. Mereka sempat putus beberapa waktu yang lalu. Sammy tak tahan dengan jadwal gila Carlos. Ditambah dengan tour yang akan dilakukan Carlos dan Big Time Rush. Hampir empat bulan lamanya, membuat Sammy meminta putus, tak percaya pada kekuatan cinta di antara mereka.

Tapi setelah tour selesai. Setelah Carlos akhirnya punya waktu untuk dirinya sendiri. Dia mulai mendekati Sammy lagi. Jujur, Carlos sangat menyayanginya. Dia tak ingin kehilangan Sammy. Berpisah dengannya adalah hal tersulit yang harus Carlos lalui. Beruntung sebelumnya dia tertolong oleh jadwal yang padat sehingga tak bisa terlalu memikirkan perasaannya. Tapi setelah semuanya selesai, Carlos siap memulai kisah baru dengan Sammy.

Beruntung. Sammy mau menerimanya kembali. Carlos tahu, Sammy mencintainya sebesar rasa cinta Carlos kepadanya. Maka mulailah mereka merajut kisah cinta yang sempat terputus.

Lalu kemudian, Sammy menghancurkan kepercayaan dirinya lagi. Membuatnya menunggu selama ini hanya untuk sebuah makan malam. Carlos mulai mempertanyakan rasa cinta Sammy kepadanya.

***

Dua jam sebelum tengah malam.

Besok adalah hari special untuk Carlos.

Ulang tahunnya.

Tapi tepat dimalam sebelum hari special itu, Sammy membuatnya kecewa. Tak ada telepon, tak ada sms, tak ada pemberitahuan apapun. Nomer Sammy tak aktif. Dia menghilang begitu saja.

Padahal Carlos berharap Sammy menjadi orang pertama yang mengucapkan “Selamat Ulang Tahun” padanya. Orang pertama yang memberikannya kecupan. Dia ingin merayakan ulang tahunnya bersama Sammy.

Satu jam lagi.

Carlos menuang segelas sampanye. Bahkan sahabat-sahabatnyapun tak ada yang menghubunginya. Tak ada yang mau menemani Carlos yang malang. Mereka semua sibuk dengan urusan masing-masing.

Setengah jam.

Hanya suara tv yang disetel pada volume minimum yang memecah kesunyian malam itu. Carlos tersenyum pahit. Sydney, anjingnya mendeking pelan, merebahkan kepalanya di pangkuan Carlos. Carlos membelainya lembut. Beginikah caranya menghabisakan malam terakhir di usia 22nya, hanya ditemani seekor anjing.

Lima menit.

Akankah keajaiban datang menghampiri? Dia hanya ingin ditemani. Karena demi Tuhan, besok adalah ulang tahunnya, seharusnya sekarang dia berpesta, seperti ulang tahun-ulang tahunnya yang lalu. Kenapa Tuhan membiarkannya sendiri tahun ini.

Tiga menit.

Carlos menutup mata pasrah.

Percuma, Tuhan tak menjawab doanya. Dia dibiarkan sendirian, bahkan Sydneypun tertidur. Dia benar-benar sendiri.

Satu menit.

Lalu tiba-tiba dia mendengar gedoran dipintu depan. Carlos terlonjak. Sedikit gembira sebenarnya, mengetahui fakta bahwa ternyata ada seseorang yang peduli. Cepat-cepat dia membuka pintu. Dan bersamaan dengan berdentangnya jam dinding, menandakan tepat pukul 00.00, sorakan Selamat Ulang Tahun memenuhi rumahnya. Hujan Confetti menyambutnya begitu dia membuka pintu. Semua orang yang diharapkannya hadir. Kendall, James, Logan, Dustin, Ranel, seluruh orang yang terikat dengan Big Time Rush, dan orang yang paling diharapkannya. Sammy, berdiri paling depan, memegang kue tart besar berwarna putih, wajahnya berkilau tertimpa sinar lilin. Perut Carlos menghangat begitu melihat senyum tulus Sammy. Dia tak lupa. Ternyata selama ini dia hanya berpura-pura untuk mempersiapkan kejutan ini.

“Hey bud.. kenapa bengong? Cepat tiup lilinnya!” perintah Kendall menginterupsi pikiran Carlos.

Dia tersenyum bahagia lalu kemudian meniup kedua puluh tiga lilin di atas kue itu. Diiringin sorakan dari teman-temannya. Carlos salah, ini ternyata ulang tahun terhebat dalam hidupnya.

***
 “Kau suka kejutanmu?” tanya Sammy, begitu mereka memiliki kesempatan berbicara berdua saja. Teman-temannya berpesta semalaman suntuk. Mereka baru pulang saat jam menunjukkan pukul empat pagi. Carlos tak keberatan, justru dia merasa benar-benar bahagia.

“Kau bercanda? Tadi itu ulang tahun terhebat dalam hidupku.” Jawabnya sambil mencium lembut puncak kepala Sammy.

Sammy tersenyum senang. “Syukurlah.. dan maaf kalau aku membuatmu menunggu semalaman. Itu bagian dari rencana.”

Carlos tertawa, sekarang sakit hatinya terhadap Sammy kedengaran konyol. Bodohnya dia karena tak berpikir kalau teman-temannya akan membuat kejutan untuknya.

“Tak apa...” katanya, mendekatkan diri kepada Sammy. “Yang penting kau disini sekarang.”

Sammy meraup wajahnya, lalu memberikannya ciuman singkat. “Happy Birthday baby.”

Kemudian Carlos menggendongnya kekamar. Membuka hadiah special Sammy yang diberikan hanya untuknya.

***




Note: maap kalau terlalu maksa.. haha, soalnya dibuatnya cepet-cepet, sebelum 15 agustus berakhir :P

No comments:

Post a Comment