Carlos melirik jam tangannya untuk yang keseribu kali. Sudah
hampir tiga jam dia menunggu di restoran tempat janjinya dengan Sammy. Tapi Sammy
sama sekali belum datang. Well.. carlos tak keberatan kalau harus menunggu barang
beberapa puluh menit. Dia maklum, wanita membutuhkan waktu ekstra untuk
bersiap-siap. Tapi ini sudah tiga jam. Bahkan Santo pun akan protes.
Melirik sekali lagi, kemudian dia mendesah pasrah. Cukup sudah.
Sammy tidak akan datang. Dia beranjak pergi setelah sebelumnya menaruh sejumlah
dollar di meja, membayar minuman yang bahkan tak disentuhnya. Hati Carlos
hancur. Mungkin Sammy memang sudah tak mencintainya lagi. Mungkin selama ini
dia hanya kasihan pada Carlos, makanya dia mau menerima dirinya kembali. Mereka
sempat putus beberapa waktu yang lalu. Sammy tak tahan dengan jadwal gila
Carlos. Ditambah dengan tour yang akan dilakukan Carlos dan Big Time Rush. Hampir
empat bulan lamanya, membuat Sammy meminta putus, tak percaya pada kekuatan
cinta di antara mereka.
Tapi setelah tour selesai. Setelah Carlos akhirnya punya
waktu untuk dirinya sendiri. Dia mulai mendekati Sammy lagi. Jujur, Carlos
sangat menyayanginya. Dia tak ingin kehilangan Sammy. Berpisah dengannya adalah
hal tersulit yang harus Carlos lalui. Beruntung sebelumnya dia tertolong oleh
jadwal yang padat sehingga tak bisa terlalu memikirkan perasaannya. Tapi setelah
semuanya selesai, Carlos siap memulai kisah baru dengan Sammy.
Beruntung. Sammy mau menerimanya kembali. Carlos tahu,
Sammy mencintainya sebesar rasa cinta Carlos kepadanya. Maka mulailah mereka
merajut kisah cinta yang sempat terputus.
Lalu kemudian, Sammy menghancurkan kepercayaan dirinya
lagi. Membuatnya menunggu selama ini hanya untuk sebuah makan malam. Carlos mulai
mempertanyakan rasa cinta Sammy kepadanya.
***
Dua jam sebelum tengah malam.
Besok adalah hari special untuk Carlos.
Ulang tahunnya.
Tapi tepat dimalam sebelum hari special itu, Sammy
membuatnya kecewa. Tak ada telepon, tak ada sms, tak ada pemberitahuan apapun. Nomer
Sammy tak aktif. Dia menghilang begitu saja.
Padahal Carlos berharap Sammy menjadi orang pertama yang
mengucapkan “Selamat Ulang Tahun” padanya. Orang pertama yang memberikannya
kecupan. Dia ingin merayakan ulang tahunnya bersama Sammy.
Satu jam lagi.
Carlos menuang segelas sampanye. Bahkan sahabat-sahabatnyapun
tak ada yang menghubunginya. Tak ada yang mau menemani Carlos yang malang. Mereka
semua sibuk dengan urusan masing-masing.
Setengah jam.
Hanya suara tv yang disetel pada volume minimum yang memecah
kesunyian malam itu. Carlos tersenyum pahit. Sydney, anjingnya mendeking pelan,
merebahkan kepalanya di pangkuan Carlos. Carlos membelainya lembut. Beginikah caranya
menghabisakan malam terakhir di usia 22nya, hanya ditemani seekor anjing.
Lima menit.
Akankah keajaiban datang menghampiri? Dia hanya ingin
ditemani. Karena demi Tuhan, besok adalah ulang tahunnya, seharusnya sekarang
dia berpesta, seperti ulang tahun-ulang tahunnya yang lalu. Kenapa Tuhan
membiarkannya sendiri tahun ini.
Tiga menit.
Carlos menutup mata pasrah.
Percuma, Tuhan tak menjawab doanya. Dia dibiarkan sendirian,
bahkan Sydneypun tertidur. Dia benar-benar sendiri.
Satu menit.
Lalu tiba-tiba dia mendengar gedoran dipintu depan.
Carlos terlonjak. Sedikit gembira sebenarnya, mengetahui fakta bahwa ternyata
ada seseorang yang peduli. Cepat-cepat dia membuka pintu. Dan bersamaan dengan
berdentangnya jam dinding, menandakan tepat pukul 00.00, sorakan Selamat Ulang
Tahun memenuhi rumahnya. Hujan Confetti menyambutnya begitu dia membuka pintu. Semua
orang yang diharapkannya hadir. Kendall, James, Logan, Dustin, Ranel, seluruh
orang yang terikat dengan Big Time Rush, dan orang yang paling diharapkannya.
Sammy, berdiri paling depan, memegang kue tart besar berwarna putih, wajahnya
berkilau tertimpa sinar lilin. Perut Carlos menghangat begitu melihat senyum
tulus Sammy. Dia tak lupa. Ternyata selama ini dia hanya berpura-pura untuk
mempersiapkan kejutan ini.
“Hey bud.. kenapa bengong? Cepat tiup lilinnya!” perintah
Kendall menginterupsi pikiran Carlos.
Dia tersenyum bahagia lalu kemudian meniup kedua puluh
tiga lilin di atas kue itu. Diiringin sorakan dari teman-temannya. Carlos salah,
ini ternyata ulang tahun terhebat dalam hidupnya.
***
“Kau suka
kejutanmu?” tanya Sammy, begitu mereka memiliki kesempatan berbicara berdua
saja. Teman-temannya berpesta semalaman suntuk. Mereka baru pulang saat jam
menunjukkan pukul empat pagi. Carlos tak keberatan, justru dia merasa
benar-benar bahagia.
“Kau bercanda? Tadi itu ulang tahun terhebat dalam
hidupku.” Jawabnya sambil mencium lembut puncak kepala Sammy.
Sammy tersenyum senang. “Syukurlah.. dan maaf kalau aku
membuatmu menunggu semalaman. Itu bagian dari rencana.”
Carlos tertawa, sekarang sakit hatinya terhadap Sammy
kedengaran konyol. Bodohnya dia karena tak berpikir kalau teman-temannya akan
membuat kejutan untuknya.
“Tak apa...” katanya, mendekatkan diri kepada Sammy. “Yang
penting kau disini sekarang.”
Sammy meraup wajahnya, lalu memberikannya ciuman singkat.
“Happy Birthday baby.”
Kemudian Carlos menggendongnya kekamar. Membuka hadiah
special Sammy yang diberikan hanya untuknya.
***
Note: maap kalau terlalu maksa.. haha, soalnya dibuatnya cepet-cepet, sebelum 15 agustus berakhir :P
Note: maap kalau terlalu maksa.. haha, soalnya dibuatnya cepet-cepet, sebelum 15 agustus berakhir :P
No comments:
Post a Comment